Surga Bukan Hanya Milik ‘Orang-orang Baik’!
Surga Bukan Hanya Milik ‘Orang-orang Baik’!
Kairos Tuhan - Sekelompok psikolog dari lembaga survei melakukan riset untuk menemukan demografi dari ‘generasi millenial’. Hasil yang sangat mengejutkan membuat mereka berpikir kalau ada yang salah dengan riset sebelumnya. Lalu mereka memutuskan untuk melakukan ulang riset kepada 800 orang lainnya.
Sayangnya, mereka malah mendapat jawaban yang sama. Hasil tersebut menyimpulkan tentang kondisi generasi yang semakin kesepian dan terhilang. Pengguna media sosial rata-rata adalah anak muda yang menghabiskan waktu sebanyak 6.5 jam per hari. Meskipun mereka punya banyak teman tapi hidup mereka diliputi oleh kesepian.
Inilah fenomena yang terjadi. Bahkan banyak musisi terkenal dunia memilih bunuh diri karena mengaku kesepian. Bahkan seorang vokalis band rock terkenal meninggalkan catatan terakhirnya setelah bunuh diri. Katanya, “Aku adalah jiwa yang kesepian.”
Kita tidak hanya diserang oleh kesepian, tapi kita juga takut mati. Kematian adalah masa-masa paling menakutkan yang dinanti-nantikan oleh semua orang.Tapi faktanya, tak seorang pun yang terluput dari kematian. Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya adalah dengan menemukan kebenaran dari akhir hidup kita.
Di dalam Yohanes 4 dikisahkan tentang seorang wanita Samaria. Dia sudah menikah dan bercerai lima kali. Lalu dia tinggal bersama seorang pria yang bukan suaminya. Dia hanyalah mencoba mengisi kekosongan di dalam hatinya dengan menjalin hubungan dengan pria-pria itu. Dia sama sekali tak tertarik berbicara soal agama. Tapi hidupnya justru berubah setelah bertemu Yesus Kristus.
Yesus bertemu dengan wanita itu di sebuah sumur di suatu siang. Dia memandangnya dengan penuh belas kasih. Wanita itu sama sekali tak menyangka akan bertemu dengan Yesus di sana karena dia hanya ingin mengambil air.
Yesus pun melihatnya dan meminta wanita itu untuk memberiNya air. Sang wanita menjawab, “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)” (Yohanes 4: 9)
Di ayat berikutnya, Yesus menjawab, “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.”
Lalu Yesus memakai air di sumur itu sebagai perumpamaan akan Dia. “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya..” (ayat 14) Yesus mengatakan hal tersebut sebagai penegasan bahwa hal apapun yang tampak memuaskan di dunia hanyalah bersifat sementara. Materi, kekayaan, uang, kebahagiaan pada akhirnya hanya akan membuat manusia haus.
Kita mungkin pernah berpikir kalau sudah punya mobil maka kita akan bahagia. Lalu setelah punya mobil, pada awalnya kamu mungkin akan sangat bersemangat. Tapi setelah beberapa waktu, mobil baru itu mulai bau karena kurang dirawat dan punya penyot di bagian depan dan belakang karena terbentur dinding saat sedang memarkir.
Inilah gambaran dari semua kesenangan di dunia. Pada awalnya memang tampak baru, tapi seiring waktu semuanya akan tua dan rusak.Berbeda dengan perumpamaan yang Yesus sampaikan soal diriNya. Bahwa barangsiapa yang meminum air yang diberikan-nya, maka ia tak akan pernah haus lagi.
“Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi hidup.” (1 Timotius 5: 6)
Ada banyak orang-orang tenar dan terkenal di dunia memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Tentu saja ini realita yang sangat menyedihkan. Karena kekayaan dan ketenaran mereka rupanya tak mampu mengisi kekosongan atau rasa kesepian di dalam hati mereka.
Karena itulah Yesus menawarkan air kehidupan kekalNya kepada setiap kita. Beribadah ke gereja sama sekali tak menjamin kita jadi orang Kristen yang sejati. Membaca Alkitab juga belum tentu membuat kita menerima Yesus. Tapi mempercayai Yesus akan membuatmu hidup kekal.
Ada banyak agama yang menawarkan supaya umatnya melakukan serangkaian peraturan supaya mereka bisa mencapai Tuhan. Mereka diberi perintah, ‘Kalau kamu melakukan ini, kamu akan mencapai Tuhan suatu hari nanti… Kalau kamu melakukan ini, kamu akan meneukan kepuasaan..Lakukan ini dan itu….”
Tapi Yesus sama sekali tak menawarkan kita sesuatu yang tak pasti. Karena tawaranNya bersifat pasti dan kekal. Bukan kita yang berjuang untuk menemukan Tuhan, tapi Tuhan sendirilah yang menemukan kita. Itu sebabnya Allah rela mengirimkan putraNya, Yesus untuk mati di kayu salib demi kita. Dia adalah hadiah terbaik sepanjang masa sudah diberikan Allah untuk menjangkau dan menyelamatkan kita dari kekosongan, kesepian dan keberdosaan kita.
Agama menawarkan bahwa orang-orang berbuat baik akan masuk surga dan orang jahat akan masuk neraka. Tapi di dalam injil dituliskan bahwa tak cukup berbuat baik saja untuk masuk surga. Karena itu bukanlah usaha kita melainkan karunia Tuhan.
Jangan heran kalau di surga kita juga akan menyaksikan sejumlah orang-orang jahat. Karena bisa jadi sebelum masa-masa terakhir dalam hidupnya mereka bertobat dan meminta pengampunan dari Tuhan.Surga bukanlah tempat untuk orang-orang baik. Tapi surga adalah tempat dimana orang-orang yang mau bertobat datang kepada Tuhan. Seperti wanita Samaria itu, hidup kita juga bisa diubahkan oleh Yesus.
Saat ini Dia berdiri di depan pintu dan mengetuk hati kita. Dan Dia menyampaikan bahwa kalau kita mendengar suara-Nya dan membuka pintu hati kita, Dia akan masuk dan mengubah hidup kita sepenuhnya.
Jadi, seburuk apapun hidupmu. Apapun yang sudah kamu lakukan di masa lalu datanglah kepada Tuhan dan minta ampunlah kepada Dia.
Leave a Comment