Kesaksian Edward Chen Pada Kecelakaan Yang Dialaminya
Kesaksian Edward Chen Pada Kecelakaan Yang Dialaminya
Shalom - Tahun ini (2017) adalah tahun ke-15 bagi Edward Chen untuk terus berkarya memproduksi lagu-lagu rohani karya ciptaannya. Kalau bisa dihitung, pelantun lagu Hatiku Percaya ini sudah membuat sebanyak 25 album rohani loh. Album terbaru yang dibuatnya I Need You juga baru dirilis secara resmi pada Mei 2017 lalu.
Tapi siapa sangka pria yang akrab disapa EC ini bisa jadi salah satu penyanyi yang patut diperhitungkan di dunia musik rohani. Dia sendiri malah mengaku nggak nyangka kalau ternyata Tuhan mempercayakan talenta bermusik yang besar dalam dirinya.
Mengenal Musik Karena Kecelakaan
Sebagai anak yang berasal dari keluarga kurang mampu, Edward benar-benar terbeban untuk membantu keluarganya. Hal itupun direalisasikan setelah lulus menimba ilmu dari bangku perkuliahan di Surabaya.
Ada banyak orang yang pasti beranggapan kalau skill bermusiknya sudah diasah sejak kecil. Sayangnya, Edward mengaku justru seorang penggemar sepakbola sejati. Dia mengaku lebih ahli bermain sepakbola daripada harus bernyanyi dan memainkan instrumen musik.
Namun rencana Tuhan mengubah jalan hidupnya dalam sekejap mata. Kecelakaan tak terduga terjadi ketika Edward bermain sepakbola di sebuah acara perayaan kemerdekaan di kampung halamannya di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelah kakinya patah dan sejak itu pula kakinya tak lagi bisa kembali normal seperti sedia kala.
“Yang bikin saya stress dan jengkel waktu itu saya bilang “Tuhan, kog Tuhan masih ijinkan (saya) begini. Saya pulang ke Sumba bantu orang tua. Tuhan tahu itu. Tapi kog ijinkan saya patah kaki?” kata Edward mengisahkan.
Sekalipun sudah menjalani perawatan maksimal, kaki Edward tetap saja tak lagi bisa kembali normal. Kondisi kakinya yang cacat membuat Edward harus kehilangan beragam kesempatan kerja. Banyak perusahaan yang tak ingin mempekerjakannya karena cacat yang dialaminya.
Sekalipun merasa begitu kecewa, tapi Edward malah membawanya dekat dengan Tuhan. “Di dalam tahap saya ancur banget, saya ketemu Tuhan di situ. Tuhan mulai bentuk saya. Saya kan mungkin orangnya melankolis ya, jadi tiba-tiba saya senang aja nulis lagu. Musikpun saya autodidak, saya tidak les. Cuman Tuhan kasih dari hearing (pendengaran, red),” ucapnya.
Pengiring Musik Gereja Sampai Rekaman Album Rohani
Berbekal bakat menulis lagu dan keinginannya untuk belajar memainkan instrumen musik, Edward akhirnya menyadari bahwa musik adalah jalan yang Tuhan bukakan untuk masa depannya. Prosesnya pun nggak instan. Dia memulainya dari menjadi pengiring musik di gereja dan banyak pintu yang Tuhan bukakan.
“Singkat cerita Tuhan bukakan jalan, Tuhan bukakan jalan, akhirnya bisa rekaman profesional. Album pertama Mandarin. Kenapa Mandarin? Karena waktu itu memang Tuhan juga taruh beban di hati aku untuk memberkati orang yang berbahasa Mandarin,” ucapnya.
Selain lagu Hatiku Percaya, lagunya yang lain juga cukup membius kalangan Kristen. Sebagaimana lagunya Trust In You, Engkau Baik, Yang Slalu Kuandalkan, Tuhan Tak Pernah Gagal. Lagu-lagu yang diciptakannya inilah yang mengubah jalan hidup Edward dan keluarganya selamanya.
Leave a Comment