Puji Tuhan
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! (Mazmur 150:6)
Renungan Harian Tanggal 08 Oktober 2017
Shalom,Coba kita memeriksa sejenak penyembahan kita kepada Tuhan selama ini! Apakah hanya ritual, tanpa penghayatan sama sekali, atau sekedar memenuhi kewajiban. Lebih parah lagi, bisa jadi hanya demi pemuasan kejiwaan kita yang membutuhkan kelepasan dari emosi-emosi negatif karena kerumitan hidup di dunia ini. Dengan mengangkat tangan, berteriak, menangis, kita mencoba menghibur diri dengan penyembahan yang hakikatnya berpusat pada diri sendiri! Kita lupa bahwa Dia yang bertakhta di tempat kudus-Nya, berhak menerima sembah kita tanpa embel-embel apa pun, tanpa motivasi sampingan apa pun.
Mengapa Mazmur pungkasan ini mengajak umat untuk memuji Tuhan? Mazmur ini mau mengatakan bahwa memang Tuhan itu layak dipuji. Dia yang kudus, yang menguasai cakrawala, yang perkasa dengan segala kebesaran-Nya. Dengan apa memuji Tuhan? Tentunya dengan segala yang ada pada kita. Dengan tubuh kita, melalui harta kita, dengan sikap dan perbuatan kita. Melalui segala aspek kehidupan ini kita diminta untuk memuliakan Tuhan. Apa makna ajakan memuji Tuhan ini buat kita?
Ajakan menyembah Tuhan merupakan kesempatan untuk menghayati ulang kebesaran dan kemuliaan-Nya, serta terkagum-kagum akan karya-Nya yang ajaib. Kalau motivasi kita keliru, atau penghayatan kita dangkal, atau kita ternyata sedang mendua hati dengan hal-hal dunia ini yang lebih menarik daripada dengan Tuhan, kita perlu bertobat! Lantunkan ulang Mazmur ini. Mari hayati kembali penyembahan kepada Tuhan secara segar dan buka hati untuk menerima berkat-Nya.
BAIKLAH SEMUANYA MEMUJI NAMA TUHAN, SEBAB DIA MEMBERI PERINTAH,
MAKA SEMUANYA TERCIPTA.—Mazmur 148:5
Leave a Comment